Padepokan IM Gunung Salak

Foto: Wisata literasi di kaki Gunung Salak. (TBM Lentera Pustaka)

Bogor, Swamedium.com — Saat ini liburan berbasis membaca buku tergolong langka. Apalagi di tengah gempuran daur digital, bisa jadi aktivitas membaca buku telah ditinggalkan banyak orang, termasuk anak-anak. Sementara berwisata lainnya, seperti kuliner atau objek liburan alam pun seringkali terkesan biasa saja. Bahkan bisa tidak nyaman di saat ramai atau berdesakan saat musim libur.

Berangkat dari kepedulian terhadap liburan bersifat dukatif, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka kini menggagas “Wisata Literasi Lentera Pustaka” di Kp. Warung Loa Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kaki Gunung Salak Bogor. Konsepnya sederhana, liburan literasi merupakan liburan edukasi alternative berbasis membaca buku dengan menyusuri perjalanan di batang air dengan kebun sejauh 1,2 km. Tiap anak dengan keluarga bisa ikut membangun budaya baca-tulis dengan budaya literasi lewat liburan literasi.

Nantinya di liburan literasi ini, semua anak Adam diajak untuk membaca buku saat melakukan perjalanan di alam sambil menyusuri sungai. Karena membaca ialah aktivitas yang harus dijalani, dialami, diresapi, dengan ditransformasikan ke dalam diri. Wisata Literasi Lentera Pustaka, akan jadi kawasan liburan yang mendekatkan anak-anak dengan kebiasaan membaca yang menyenangkan, membaca di alam seperti di sungai, di kebun, bahkan di jalanan dengan pemandangan Gunung Salak Bogor.

“Nantinya, setiap wisatawan harus mebawa buku dari TBM Lentera Pustaka kalakian melakukan perjalanan di batang air dengan kebun sambil melampaui spot-spot foto yang tersedia. 1 buku tuntas dalam satu kali perjalanan Wisata Literasi selama 45 menit, dengan jarak 1,2 km” ujar Syarifudin Yunus, penggagas liburan literasi dengan Pendiri TBM Lentera Pustaka.

Wisata literasi itu kegiatan berwisata yang berbasis pada buku bacaan dengan harus mampu melukiskan kembali apa yang dibaca di hadapan keluarga atau anak Adam lain. Wisata literasi dapat menjadi alternatif alokasi anak-anak untuk tetap menikmati liburan namun tidak meninggalkan budaya baca di alam.

Pages: 1 2 3